“Kami menyarankan mereka yang saat ini berada di Israel untuk mempertimbangkan meninggalkan negara itu selagi masih ada penerbangan reguler,” kata Viktorov kepada kantor berita TASS.
Viktorov juga mendesak warga Rusia untuk mempertimbangkan “risiko bagi nyawa dan kesehatan mereka” sebelum memutuskan untuk bepergian ke Israel.
“Situasi di Israel dan negara-negara tetangga sangat genting,” tegasnya.
Sementara itu, Iran telah mengirim pesan melalui Qatar kepada Amerika Serikat bahwa mereka tidak akan lagi “menahan diri sepihak” dalam menghadapi agresi Israel.
Pesan ini muncul setelah serangan rudal Iran sebagai balasan atas terbunuhnya para pemimpin Hamas dan Hizbullah oleh Israel.
Meskipun Iran tidak ingin terlibat dalam perang regional, mereka menegaskan bahwa setiap serangan dari Israel akan direspons dengan “tindakan tidak konvensional,” termasuk serangan terhadap infrastruktur Israel.
Misi Iran di PBB juga memperingatkan negara-negara lain untuk tidak terlibat atau membantu serangan terhadap Iran, dengan ancaman bahwa mereka akan dianggap sebagai “target yang sah,” menurut laporan dari Al Jazeera.