Korban yang tak curiga kemudian menuruti ajakan dari pelaku.
“IS yang sebelumnya sudah menyuruh 3 pelaku lainnya untuk menyusul ke lokasi area pemakaman Tionghoa, sehingga mereka para pelaku pun termasuk korban bertemu di lokasi awal atau TKP pertama korban diperkosa secara paksa,” ujarnya.
Nah, saat di lokasi itulah IS, yang memang menyukai korban pun berupaya melakukan tindakan cabul terhadap korban.
Namun, saat itu korban sempat berontak, sehingga pelaku IS dibantu para pelaku lainnya langsung membekap mulut korban agar tidak teriak dan mereka para pelaku melakukan rudapksa korban secara bergiliran.
“Dari awalnya korban masih hidup sampai korban sudah tidak bernyawa para pelaku terus melakukan pemerkosaan secara bergantian, yang pertama adalah IS, kemudian diikuti oleh MS, AS dan IS,” tutur Kapolrestabes.
Awal dari Penemuan Mayat
Sementara itu Polrestabes Palembang segera merespons cepat laporan warga tentang penemuan mayat di TPU Talang Kerikil.
Mereka tiba di lokasi segera melakukan olah TKP.
Saat itu korban AA ditemukan dengan kondisi pendarahan di hidung dan mulut berbusa, serta posisi baju yang tidak sempurna digunakan, menandakan adanya kekerasan.