“Ini kan masalah yang menyita banyak perhatian orang sehingga kami pun akan mengedepankan proses pengkajian yang mendalam, termasuk mendengar masukan dari para stakeholder,” tuturnya.
Untuk membahas soal rangking itu, kata Fajar, akan menyerap aspirasi masyarakat.
Termasuk akan mengundang para kepala dinas pendidikan provinsi se-Indonesia untuk membahas permasalahan pendidikan di daerahnya.
“Tanggal 11 besok kita mengundang semua kepala dinas pendidikan provinsi (se-Indonesia) di Jakarta dan Pak Wapres akan hadir pada kesempatan itu,” ujarnya.
Menurutnya, sistem ranking sendiri bagian dari standarisasi, tetapi tidak bisa berlaku secara universal.
“Ranking itu kan sebenarnya bagian dari standarisasi, ya. Tapi kan ranking tidak bisa berlaku universal, antara satu sekolah sama sekolah lain,” lanjutnya.
Sedangkan menurutnya, yang lebih penting dibanding ranking adalah standar mutu yang sama di setiap sekolah.
“Yang penting itu bagaimana proses pembelajaran setiap sekolah itu punya standar mutu yang sama. Perankingan sangat tergantung objektivitas guru sebenarnya, kan,” ujarnya.