Kasus 6 warga Tasikmalaya meninggal dalam 6 bulan terakhir, kata Asep Abduk Ropik, menjadikan persoalan miras urgen ditangani.
“Hari ini tiga remaja meninggal di Puspahiang dan Mangunerja, sebelumnya di Sariwangi tiga ornag, ini urgen. Bahkan versi saya ini darurat (korbannya) sampai enam orang,” jelas tokoh muda NU Kabupaten Tasikmalaya ini.
LBH Ansor Minta Aparat Lebih Tegas
Setelah 6 korban meninggal karena miras oplosan, kata Asep Abdul Ropik, harus ada ketegasan lebih dari aparat penegak hukum.
Termasuk, Asep Abdul Ropik, berharap kepolisian menggencarkan razia miras.
“Saya minta aparat kepolisian tidak pandang bulu dalam penegakan miras itu, misalnya lebih intens dalam razia dan lainnya termasuk sosialisasi pencegahan,” kata dia.
Perda Miras Tidak Berjalan
Menurut Asep Abdul Ropik pelaksanaan Perda Miras di Kabupaten Tasikmalaya tidak berjalan, pasalnya peredaran miras ini masih terus ditemukan bahkan memakan korban.
“Padahal Perda (Miras) itu harusnya bisa berjalan. Itu juga harus ada evaluasi agar penerapan dan sosialisasinya tepat sasaran sebagai pencegahan,” tegas Asep.
Asep juga mengajak semua pihak bahu membahu menangani peredaran miras di Kabupaten Tasikmalaya.