“Biasnya warga yang melintas jalan terendam luapan air itu selain utuk bekerja juga untuk bersekolah, seperti SMP dan SMA,” kata dia.
Kata Aom, saat arus sungai Citanduy dan debit air meningkat, warga dan para pelajar terpaksa mengurungkan aktivitasnya atau balik arah menuju akses jalan utama yang lumayan cukup lama.
Hal itu juga akibat jembatan gantung sudah mulai rapuh hingga terpaksa warga harus menyebrangi sungai Citanduy.
Menurutnya, tidak sedikit warga dan pelajar yang terpeleset saat mencoba menyeberangi Sungai Citanduy.
Biasanya korban terpeleset itu, terjadi ketika air sungai tengah tinggi warga memaksa untuk menyebrang.
Warga berharap ada perbaikan jembatan gantung dari pemerintah atau kalau bisa dibuatkan jembatan permanen agar aktivitas warga desa Nagrog berjalan dengan lancar dan aman.