Perselisihan ini bermula pada April 2024, ketika de Moraes memerintahkan X untuk menghapus akun-akun pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro, yang dituduh menyebarkan disinformasi.
Musk menolak perintah tersebut dengan alasan bahwa hal itu melanggar hukum Brasil, yang memicu ketegangan antara perusahaan dan otoritas negara.
Dalam responsnya, tim X menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mematuhi perintah pengadilan yang dianggap ilegal secara diam-diam, dan menegaskan bahwa ancaman terhadap perwakilan hukum mereka, termasuk hukuman penjara, telah menciptakan ketidakpastian hukum bagi perusahaan di Brasil.