“Tubuh mengirimkan sinyal yang jelas kepada saya dan saya merasa khawatir,” ungkapnya.
“Saya menderita saat pensiun. Saya merindukan lapangan dan adrenalin, jadi satu-satunya cara untuk menciptakan kembali daya saing adalah menjadi pelatih,” tuturnya.
“Itulah yang saya cari. Tekanan. Hidup santai membuat saya bosan,” pungkasnya.