Saat sudah menjadi raja itulah, ia menciptakan tarian ini.
Awalnya tarian tersebut dibuat untuk menghibur istana.
Penari ronggeng gunung dipilih khusus, yakni harus yang mampu menari, menyanyi, dan cantik. Hal ini membuat penari ronggeng memiliki status istimewa pada masa itu.
Asal usul tari ronggeng gunung menurut versi kedua, dilatarbelakangi oleh kisah seorang puteri meratapi kesedihan karena kekasihnya meninggal dunia
Lalu beberapa orang, kemungkinan laki-laki, merasa prihatin melihatnya larut dalam kesedihan yang berkepanjangan.
Orang-orang itu pun kemudian mencoba menghibur sang putri dengan menari mengelilinginya.
Hingga pada akhirnya, sang puteri pun ikut menari bersama mereka, sambil menyanyi dengan senandung kesedihan.
Gerakan-gerakan Tari Ronggeng Gunung
Gerakan-gerakan Tari Ronggeng Gunung ini menggambarkan sisi emosional yang mendalam yang menjadi semacam terapi bagi hati yang luka, melalui ekapresi seni.
Kisah ketiga didasarkan pada cerita Dewi Samboja, anak perempuan Prabu Siliwangi.
Dewi Samboja ini adalah istrinya Anggalarang.
Suatu hari, bajak laut pimpinan Kalasamudra membunuh Anggalarang yang membuah Dewi Samboja merasa sangat sedih bercampur marah.