Kejadian ini menyebabkan Raden Anggalarang tewas dan Dewi Samboja melarikan diri.
Dalam perjalanannya yang memendam kesedihan itu, ia menyamar menjadi ronggeng dengan nama Dewi Rengganis.
Ia lalu mengelana ke berbagai tempat. Kisah ini dianggap sebagai asal usul tari ronggeng gunung, yang menunjukkan keteguhan dan ketahanan seorang wanita dalam menghadapi tragedi dan kesulitan hidup.
Sebagai salah satu kesenian tradisional Jawa Barat, tari ronggeng gunung tidak hanya merupakan hiburan, tetapi juga cerminan dari kisah atau sejarah yang pernah terjadi di masa lalu.
Masing-masing versi memberikan pandangan yang berbeda tentang asal-usul tari ini, namun semuanya mengandung nilai-nilai penting tentang cinta, kesedihan, kekuatan, dan ketahanan.
Tari Ronggeng Gunung terus hidup dan berkembang, menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Pangandaran.