oleh

Eloknya Batik Dahon, Segenggam Oleh-Oleh dari Pangandaran

RADARPANGANDARAN.COM – Sudah sangat kita ketahui bahwa Pangandaran terkenal luas sebagai surga wisata bahari dengan pantai-pantainya yang eksotis. Namun, pesona daerah ini tidak hanya terletak pada hamparan pasir putih atau ombaknya yang menawan.  Tapi, apakah kamu sudah tahu Batik Dahon?

Batik ini merupakan sebuah karya seni tekstil yang lahir dari kreativitas masyarakat Pangandaran, yakni Bapak Asep Kartiwa dan Ibu Elin Herlina yang sekarang berperan sebagai owner Ecoprint Batik Dahon. Batik ini berbeda dari batik pada umumnya, karena memanfaatkan keindahan dan kekayaan alam sebagai pewarna sekaligus sumber motif.

Apa Itu Batik Dahon?

Batik Dahon sebenarnya masuk ke dalam kategori ecoprint, yaitu teknik membatik yang menggunakan bahan-bahan alami dari dedaunan, bunga, ranting, hingga buah. Nama “Dahon” sendiri merujuk pada buah dari pohon palem atau nipah yang banyak ditemukan di sekitar hutan bakau Pangandaran.

Mengolah buah dahon akan memberikan zat pewarna alami yang memberikan karakter khas pada kain. Warna-warna yang dihasilkan cenderung lembut, hangat, dan natural. Mulai dari warna cokelat kemerahan, kuning keemasan, hingga abu-abu kehitaman. Warna ini juga memberikan nuansa elegan sekaligus dekat dengan alam.

Yang membuatnya lebih istimewa adalah setiap motif yang tercetak benar-benar berasal dari bentuk daun, bunga, atau ranting yang ditempelkan langsung ke kain. Hasilnya, tidak ada dua kain yang sama persis. Setiap lembar adalah karya tunggal, seolah-olah alam menorehkan tanda tangannya.

Bahan Pembuatan Batik

Untuk menghasilkan Batik Dahon, bahan-bahannya sangat sederhana namun sarat makna. Kain dasar biasanya menggunakan katun primisima, mori, atau sutra, karena serat alami lebih mudah menyerap warna. Pewarna diperoleh dari buah dahon, kulit kayu mahoni, secang, tenggeran, dan berbagai jenis daun yang tumbuh subur di sekitar Pangandaran.