Selain menjadi desa nelayan, Pananjung pada awalnya juga merupakan pusat kerajaan, dan berada dalam satu periode yang sama dengan Kerajaan Galuh Pangauban yang pusatnya di Putrapinggan sekitar abad ke-14 Masehi.
Raja Kerajaan Pananjung bernama Prabu Anggalarang, yang menurut salah satu versi cerita, merupakan keturunan dari Prabu Haur Kuning, raja pertama Kerajaan Galuh Pagauban.
Kerajaan Pananjung mengalami nasib malang dan hancur akibat serangan para Bajo, istilah yang digunakan untuk menyebut bajak laut.
Konflik pecah saat kerajaan menolak untuk menjual hasil bumi mereka kepada Bajo. Pada saat yang bersamaan, rakyat sedang mengalami keadaan genting yaitu gagal panen.
Kawasan Konservasi:
Kawasan konservasi di dekat tempat wisata Pangandaran memiliki sejarah yang sangat menarik. Pendiriannya dimulai pada era di mana Residen Priangan, Y. Eycken, berkuasa pada tahun 1922.
Dia mengusulkan gagasan untuk mengubah kawasan yang sebelumnya digunakan untuk perladangan menjadi taman buru.
Pada tahun 1934, usulan ini akhirnya diterapkan dengan penunjukan area di Pananjung Pangandaran, yang luasnya mencapai 530 hektar, menjadi Suaka Margasatwa.
RADARPANGANDARAN.COM - Oppo kembali menghadirkan inovasi dengan mengumumkan peluncuran Oppo Reno 13 Series secara global.…
RADARPANGANDARAN.COM - Siapa sih yang nggak kenal seblak? Kuliner khas Bandung ini memang sudah jadi…
RADARPANGANDARAN.COM - Bayangkan bisa makan durian sepuasnya hanya dengan Rp149.000! Tempat makan all you can…
RADARPANGANDARAN.COM - Bogor, kota yang terkenal dengan cuacanya yang sejuk dan banyak pilihan kuliner, kini…
RADARPANGANDARAN.COM - Kabar gembira untuk para pecinta kuliner khas Indonesia, khususnya warga Depok! Mamang Rafael…
RADARPANGANDARAN.COM - Kabar gembira untuk warga Indonesia yang tinggal di Alhambra, Los Angeles! Kini, rasa…
This website uses cookies.