Jejak Sejarah Pantai Pangandaran di Masa Perang Dunia saat Kapal Belanda Berlabuh di Mauritsbaai

RADAR PANGANDARAN.COM - Menelusuri sejarah Pantai Pangandaran di masa perang dunia yang bernama Mauritsbaai, ada kapal Belanda berlabuh. Pantai Pangandaran memang dikenal sebagai destinasi wisata pantai yang tak pernah sepi pengunjung. Keindahan pantainya dengan ombak yang tenang dan pasir putih yang lembut selalu berhasil memikat hati para wisatawan. Namun, ternyata Pantai Ppangandaran juga menyimpan kisah sejarah yang menarik, terutama dari masa lalu saat Perang Dunia berlangsung, seperti yang dibagikan oleh kanal youtube Pangandaran info asyik. Kalau kamu berkunjung ke Pantai Pangandaran, mungkin pernah melihat sebuah kapal besar yang terdampar di tepi pantai. Baca Juga: Kader PPP Kota Tasik Geram, Minta DPP Segera Terbitkan SK Ivan-Dede untuk Pilkada 2024 Kapal ini adalah kapal Viking yang sengaja didamparkan di sana sebagai simbol perlawanan terhadap praktik illegal fishing yang marak terjadi di perairan Indonesia. Kapal tersebut kini menjadi bagian dari destinasi wisata pantai Pangandaran dan justru menambah daya tarik wisata yang dimilikinya. Pantai Pangandaran Dulu Disebut Mauritsbaai Seperti apa sejarah pantai pangandaran di masa lampau, terutama saat Perang Dunia? Dalam arsip yang ditemukan di Arsip Nasional Belanda, ternyata Pantai Pangandaran dulu dikenal dengan nama yang berbeda, yaitu Mauritsbaai. Baca Juga: Dua Legenda Persib Tak Ingin Hanya Numpang Lewat di ACL 2, Optimisi Lolos ke Babak Berikutnya Nama ini diberikan oleh orang Belanda yang kala itu menguasai sebagian besar wilayah Indonesia. Seperti halnya Jakarta yang dulu disebut Batavia, atau Bogor yang dikenal sebagai Buitenzorg, pantai pangandaran pun memiliki nama yang diberikan pemerintah Belanda yang mungkin tidak terlalu populer di masa ini. Mauritsbaai atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, berarti Teluk Maurits, merupakan sebutan untuk pantai timur pangandaran pada masa itu. Pantai Pangandaran di Tengah Perang Dunia Dalam arsip tersebut, tercatat bahwa di Mauritsbaai atau pantai Pangandaran, pernah bersandar kapal Belanda bernama Pelikan. Selain itu, ada juga kapal perang Belanda yang bersiaga di Teluk Pangandaran. Kalau kita lihat dari foto-foto lama, ada dua kapal besar yang terlihat jelas di pantai ini; satu bersandar di tepi pantai, dan satu lagi berada di tengah teluk. Foto tersebut juga menunjukkan adanya jeep, tentara yang bersiap siaga, serta peralatan lain seperti senjata dan makanan yang sedang dipasok ke pantai. Menariknya lagi, terlihat bahwa kapal dengan nomor 627 ini bersandar di pantai timur pangandaran dengan latar belakang Pulau Nusakambangan yang terlihat jelas di kejauhan. Para tentara Belanda dalam foto tersebut terlihat berada di are dekat kapal, beberapa di antara mereka tampak sedang menaiki perahu tradisional khas Pangandaran yang terbuat dari kayu. Aktivitas mereka di darat menggambarkan posisi pangandaran sebagai lokasi strategis di masa perang. Jadi, selain menawarkan keindahan alam yang memukau, sejarah pantai pangandaran juga ternyata menyimpan jejak yang tak kalah menarik. Nama Mauritsbaai mungkin sudah lama terlupakan, tapi sejarahnya tetap melekat, menjadi bagian dari kisah panjang Pantai Pangandaran yang kini kita kenal. Kalau kamu berkunjung ke destinasi wisata pantai pangandaran, cobalah untuk melihat pantai ini dari sudut pandang yang berbeda, sebagai tempat yang penuh dengan cerita dari masa lalu.