Keputusan itu sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak memberi ruang bagi pencuri ikan di wilayah perairannya.
Ribuan Warga Menyaksikan Langsung
Masyarakat Pangandaran berbondong-bondong menyaksikan momen bersejarah tersebut. Ribuan pasang mata menatap ketika ledakan keras menggema di tengah laut.
Hempasan air yang tinggi menyertai runtuhnya kapal buron itu. Peristiwa dramatis ini menandai akhir perjalanan FV Viking sekaligus mencatat sejarah sebagai salah satu penegakan hukum laut paling berani yang pernah dilakukan Indonesia.
FV Viking Menjadi Ikon Wisata Edukasi
Kini, kerangka FV Viking yang berkarat tetap berdiri di tengah laut Pangandaran. Wisatawan datang untuk melihat secara langsung dan mengabadikan bangkai kapal sebagai latar foto yang unik.
Pemerintah daerah memanfaatkan kehadiran kapal itu sebagai ikon wisata sejarah dan edukasi. Pengunjung tidak hanya menikmati pantai, tetapi juga belajar tentang pentingnya menjaga laut dari pencurian ikan.
Dampak Positif bagi Nelayan Lokal
Nelayan Pangandaran merasakan langsung dampak positif dari aksi tegas tersebut. Setelah pemerintah menindak FV Viking dan kapal asing lainnya, nelayan menangkap lebih banyak ikan.
Laut menjadi lebih sehat, ekosistem ikan pulih, dan hasil tangkapan meningkat. Mereka merasa lebih sejahtera karena laut kembali memberikan hasil yang melimpah.
Monumen Ketegasan Indonesia di Laut
Delapan tahun berlalu sejak penenggelaman, FV Viking masih berdiri sebagai monumen alami di perairan Pangandaran.