RADARPANGANDARAN.COM – Pangandaran, sebuah destinasi wisata primadona di Jawa Barat, memang menyimpan keunikan geografis yang amat kentara. Oleh karena itu, banyak wisatawan kerap bertanya, kenapa pasir di Pantai Timur dan Pantai Barat Pangandaran bisa berbeda warna?
Jelas, perbedaan yang sangat mencolok ini bukanlah suatu kebetulan semata. Justru, ia merupakan hasil dari sejarah geologi yang sangat purba serta dinamika ekosistem laut yang berbeda di kedua sisi pesisir.
Pasir Hitam Pantai Barat: Jejak Erupsi Vulkanik
Pantai Barat Pangandaran secara jelas memamerkan pasir yang cenderung gelap atau bahkan hitam pekat. Tentu saja, warna ini terjadi karena adanya kandungan pasir besi (magnetik) yang sangat tinggi.
Faktanya, material ini berasal dari aktivitas vulkanik purba di Jawa Barat. Secara lebih spesifik, letusan yang membentuk Gunung Sunda Purba sekitar 500.000 tahun lalu telah menghasilkan material gelap tersebut.
Selanjutnya, erosi dan aliran waktu kemudian membawa material gunung berapi ini ke pesisir barat. Meskipun berwarna hitam, pasir ini sesungguhnya adalah material alami, bersih, dan aman untuk bermain. Di samping itu, kehadirannya jelas menciptakan pemandangan kontras yang begitu khas dengan birunya air laut.
Pasir Putih Pantai Timur: Hadiah dari Terumbu Karang
Sebaliknya, Pantai Timur, termasuk area Pantai Pasir Putih, justru dihiasi pasir yang putih cerah. Pada dasarnya, pasir putih ini didominasi oleh kalsium karbonat.
Oleh sebab itu, sumber utama material ini adalah pecahan koral dan cangkang organisme laut lainnya. Dengan kata lain, pasir putih ini merupakan biogenic material yang jelas lahir dari ekosistem terumbu karang.