oleh

Makna Hajat Laut Pangandaran Sebagai Tradisi Sakral

RADARPANGANDARAN.COM – Pangandaran tidak hanya terkenal sebagai destinasi wisata pantai, tetapi juga sebagai daerah yang masih menjaga tradisi leluhur. Salah satu ritual yang paling populer adalah Hajat Laut Pangandaran.

Upacara adat ini menjadi bentuk syukur nelayan kepada Sang Pencipta atas hasil laut yang melimpah.

Selain itu, Hajat Laut juga memiliki makna sosial dan spiritual karena menyatukan masyarakat dalam satu perayaan budaya yang penuh simbol.

Awal Mula Hajat Laut Masuk ke Pangandaran

Sejarah mencatat, Hajat Laut mulai berkembang di Pangandaran sejak ratusan tahun lalu, ketika komunitas nelayan Jawa Barat membawa tradisi dari pesisir lain ke wilayah ini.

Masyarakat awalnya menggelar upacara ini dengan sederhana, yaitu dengan membawa sesajen ke laut sebagai ungkapan syukur. Seiring waktu, tradisi tersebut melebur dengan budaya lokal Pangandaran hingga menjadi salah satu ritual tahunan yang besar.

Kini, Hajat Laut bukan hanya milik nelayan, tetapi juga menjadi perayaan rutinan oleh masyarakat luas sebagai warisan budaya.

3. Prosesi Penghormatan untuk Nyi Roro Kidul

Dalam kepercayaan masyarakat pesisir selatan Jawa, lautan identik dengan sosok Nyi Roro Kidul, penguasa pantai selatan. Karena itu, sebagian prosesi Hajat Laut mengarah kepada penghormatan simbolis kepada beliau.

Para sesepuh desa biasanya menyiapkan sesajen berupa hasil bumi, kue tradisional, hingga bunga-bungaan yang diletakkan di perahu hias. Sesajen tersebut kemudian dihanyutkan ke laut sebagai bentuk penghormatan dan permohonan keselamatan bagi nelayan.