Korban terseret arus laut pada Sabtu 31 Agustus 2024 sekitar pukul 16.00.
Kejadian ini terjadi di depan Hotel Sandaan.
Iptu Anang Tri, pangandaran/">Kasatpol Airud Polres Pangandaran, mengonfirmasi bahwa Sahrul merupakan warga Karoya Lebak, Cibatu, Kabupaten Garut.
Dia hilang saat berenang bersama seorang temannya, Soleh, setelah mengikuti kegiatan kemah di Pamugaran, Kecamatan Pangandaran.
“Soleh berhasil diselamatkan oleh perahu pesiar, sementara Sahrul terseret jauh ke tengah laut dan hingga kini belum ditemukan,” ujarnya kepada Radar Tasikmalaya, Minggu 1 September 2024.
Lokasi Pantai Berarus Deras
Ketua SAR Barakuda Pangandaran, Sakio Andrianto, menyebutkan bahwa Sahrul mengikuti kegiatan Pramuka sebelum insiden tersebut terjadi.
“Kegiatan Pramuka ini diikuti oleh beberapa sekolah MAN di Jawa Barat,” ungkapnya.
Sakio menambahkan bahwa Pos 4, lokasi hilangnya Sahrul, dikenal memiliki arus yang cukup kuat, serupa dengan Pos 5 dekat Taman Pangandaran Sunset.
Sejak awal tahun 2024, Pantai Barat Pangandaran telah menjadi lokasi beberapa kecelakaan laut yang berakibat fatal.
Beberapa insiden sebelumnya termasuk seorang remaja bernama Mohammad Dimas dari Kecamatan Banjarsari yang tewas tenggelam pada 12 Februari 2024 di Pos 5 Pantai Barat Pangandaran.
Dua warga Kabupaten Ciamis, Muh Muhtadin dan Rifki, juga meninggal terseret arus saat bermain papan seluncur pada hari Jumat di Pos 5.
Korban lainnya, Hafiz Arrafi, dari Kabupaten Bandung, tewas terseret arus pada 13 Juni 2024, dan Haris Riswandi dari Astana Anyar, Kota Bandung, meninggal ketika berusaha menolong temannya di Pos 3.