Menjelang senja, pemandangan matahari terbenam yang memantul di permukaan air menambah keseruan sore. Banyak pemancing menikmati momen itu sambil menunggu kail tersentak—perpaduan antara ketenangan dan ketegangan yang hanya bisa dirasakan di laut.
Sementara di sekitar Cagar Alam Pananjung, spot mancing juga tak kalah menarik. Airnya jernih dan penuh kehidupan laut, meski perlu izin khusus karena area ini termasuk kawasan konservasi. Banyak pemancing yang menyewa perahu dan bergerak ke luar zona inti, mengejar tuna, tongkol, dan cakalang. Setiap lemparan umpan terasa seperti tantangan baru di tengah birunya Samudra Hindia.
Sensasi Strike di pangandaran/">Laut Lepas Pangandaran
Kalau ingin pengalaman yang lebih ekstrem, laut lepas Pangandaran siap menantang. Nelayan lokal kini banyak menawarkan paket wisata mancing dengan kapal sewaan menuju perairan Pasir Putih hingga Legok Jawa. Arus kuat dan kedalaman laut yang mencapai puluhan meter menjadi surga bagi para pemburu tenggiri, giant trevally, hingga marlin di musim tertentu.
Sensasi strike di tengah laut berbeda jauh dari tepi pantai. Kapal bergoyang, tali pancing menegang, dan teriakan semangat memecah suara angin. Begitu ikan menyambar, adrenalin langsung naik.
Tak jarang, hasil tangkapan langsung dibakar di atas kapal dan disantap hangat di tengah laut. Di situlah letak kenikmatannya, hasil jerih payah yang terasa begitu nyata. Banyak pemancing dari Jakarta, Bandung, hingga Yogyakarta datang khusus untuk merasakan keseruan ini.
Musim Emas dan Tips Penting untuk Mancing di Pangandaran
Musim terbaik untuk mancing di Pangandaran datang antara April hingga Oktober. Pada periode ini, cuaca bersahabat dan ikan-ikan lebih aktif. Para pemancing lokal menyarankan membawa peralatan yang kuat, karena sebagian besar spot punya dasar karang tajam dan arus yang cukup kuat. Selain itu, selalu perhatikan pasang surut dan arah angin, dua faktor penting yang menentukan keberhasilan strike.
