Merasakan Perahu Listrik di Wisata Pangandaran: Senyap, Hemat dan Ramah Lingkungan

Mesin juga tidak menimbulkan asap sehingga udara tetap bersih.

Dengan pengisian baterai sekitar tiga jam, perahu bisa melaju pulang pergi hingga enam kilometer.

Menurutnya, biaya operasional jauh lebih rendah.

Jika perahu solar membutuhkan satu liter solar untuk sekali rute, biaya perahu listrik hanya sekitar Rp 8 ribu per satu kali pengisian.

PLN pun menyediakan SPBKLU di Dermaga Green Canyon sehingga pengisian baterai jadi lebih praktis.

Pendapatan Naik, Wisatawan Asing Justru Pilih Perahu Listrik

Efisiensi operasional ini membuat pendapatan pramuwisata dan pemilik perahu ikut meningkat.

Tarif tiket tetap Rp 185.000 per orang namun keuntungan bersih lebih terasa.

Dalam hari biasa, pramuwisata bisa membawa pulang Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu.

Sementara pemilik perahu mendapatkan sekitar Rp 450 ribu per hari.

Ketika akhir pekan dan libur panjang, jumlah perahu yang beroperasi bisa mencapai 80 unit.

Saat itu, omzet melesat.

Suhman mengungkapkan satu perahu listrik bisa melakukan hingga sembilan kali perjalanan dalam sehari pada libur nasional dan keuntungan pemilik perahu bisa tembus lebih dari Rp 1 juta sehari.

Hal serupa dirasakan Waluya, salah satu pengusaha perahu.

Dia mengaku mesin listrik lebih halus, lebih irit dan tentu lebih bersih.

Dia bahkan menyebut wisatawan dari Belanda dan Australia kini lebih memilih perahu listrik karena dianggap ramah lingkungan.

UMKM Ikut Tersenyum, Masak Lebih Cepat dan Hemat

Manfaat elektrifikasi juga dirasakan UMKM di Dermaga 2. Para pedagang mendapatkan bantuan kompor induksi dari PLN.