oleh

Pengrajin Hata Mitra Saluyu Pangandaran: Anyaman Lokal yang Mendunia

RADARPANGANDARAN.COM – Di Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Pangandaran, tumbuh sebuah komunitas kreatif bernama Pengrajin Hata Mitra Saluyu (PHMS). Komunitas ini berdiri dari semangat masyarakat lokal untuk memanfaatkan potensi alam sekitar, khususnya rumput hutan yang masyarakat kenal dengan sebutan hata.

Dari serat alami yang sederhana ini, para pengrajin berhasil menghadirkan beragam produk anyaman bernilai tinggi, sekaligus mengangkat nama Pangandaran dalam industri kerajinan tangan.

Hasil dari Kerajinan Hata

PHMS memproduksi berbagai kerajinan tangan, mulai dari tas dengan model modern seperti tote bag, handbag, hingga sling bag, hingga aksesori fesyen seperti gelang dan topi.

Tak hanya itu, ada pula produk dekoratif rumah tangga seperti lampion, tatakan gelas, hingga tempat tisu. Para pengrajin menyesuaikan produk dengan tren pasar sehingga tampil lebih kekinian, namun tetap mempertahankan sentuhan tradisional khas Pangandaran.

Proses Pembuatan Hata Jadi Produk Bernilai

Pembuatan kerajinan hata dimulai dengan memanen rumput hutan dari kawasan sekitar desa. Rumput tersebut dibersihkan, dikeringkan, lalu diasapi untuk memperkuat serat sekaligus menjaga warnanya. Setelah itu, bahan dasar siap dianyam secara manual oleh tangan-tangan terampil pengrajin.

Kemudian melakukan proses anyaman dengan penuh ketelitian agar menghasilkan tekstur yang rapi, kuat, dan bernilai estetika. Proses akhirnya adalah pengrajin memberikan sentuhan finishing sederhana pada produk, sebelum mereka memasarkan melalui galeri maupun jalur distribusi digital

Keunggulan Kerajinan Hata Pangandaran

Ada beberapa hal yang menjadi daya tarik dari kerajinan hata khas Pangandaran ini. Pertama, bahan bakunya alami dan ramah lingkungan, sesuai dengan tren gaya hidup berkelanjutan.