Alternatif lain, PENN Slammer IV Spinning Reel, juga banyak digunakan di Pangandaran. Reel ini tampil kokoh, mudah dirawat, dan tangguh menghadapi tarikan berat baik saat surf casting dari pantai maupun saat mancing dari kapal.
Senar Kuat yang Tahan Gesekan Karang
Dasar laut Pangandaran menampilkan karakter berkarang dan berombak. Karena itu, senar harus kuat dan tahan gesekan. Pemancing biasanya memilih PE Line kelas 3–5 seperti Daiwa J-Braid Grand X8 atau YGK G-Soul Super Jigman.
Kedua jenis senar itu terkenal lentur namun tidak mudah putus meskipun bergesekan dengan karang. Untuk leader line, pemancing biasanya menggunakan fluorocarbon 40–60 lb agar tidak mudah terlihat ikan dan mampu menahan gigitan predator seperti tenggiri atau kakap merah.
Kail dan Umpan: Daya Tarik yang Tak Bisa Ditolak Ikan Laut
Pemancing selalu mengandalkan kail tajam dan umpan menggoda. Banyak yang memilih Owner Cutting Point 3/0–6/0 karena tajam dan tahan karat. Bentuknya ideal untuk umpan besar seperti potongan ikan atau cumi-cumi segar — umpan favorit ikan predator Pangandaran.
Pecinta teknik casting biasanya mengandalkan lure minnow atau popper seperti Yo-Zuri Hydro Popper atau Maria Loaded 180. Warna cerah seperti biru laut atau silver terbukti menarik perhatian ikan di perairan jernih Pangandaran.
Pemancing yang menggunakan teknik slow jigging memanfaatkan jig metal 60–120 gram dengan warna glow atau holographic sebagai senjata andalan ketika menargetkan ikan di kedalaman 30–80 meter.
Aksesori Pendukung di Laut Terbuka
Kegiatan mancing di laut lepas menuntut kesiapan ekstra. Pemancing wajib mengenakan sabuk jigging (fighting belt) untuk menopang joran saat bertarung dengan ikan besar. Mereka membawa sarung tangan anti-slip, tang kail stainless, dan tackle box tahan air agar perlengkapan tetap aman dari cipratan ombak.