Namun, hubungan antara kedua pihak sudah dingin selama lebih dari 4-5 bulan, dan hingga saat ini, perpanjangan kontrak masih jauh dari pasti.
Dalam wawancara dengan QSVS di TeleLombardia, Manuel Garcia Quilón mengakui bahwa tidak ada negosiasi yang terjadi selama empat bulan terakhir.
“Tidak ada negosiasi. Kami tidak melakukan negosiasi apa pun selama 4 bulan, sejak Mei-Juni,” kata Quilón, dikutip dari Calciomercato.
“Klub menghubungi saya pada Mei-Juni untuk menanyakan apakah Theo senang, dan kami menjawab ya. Sejak saat itu, tidak ada lagi kontak. Kami tidak menerima tawaran apa pun dari klub,” lanjutnya.
Quilón juga membantah bahwa Theo meminta gaji 8 juta euro untuk bertahan di Milan, dan ia menyatakan bahwa ada pihak yang menyebarkan rumor tersebut untuk mempengaruhi opini publik.
“Apakah Theo yang mengutarakan? Tidak, itu bukan kata-kata yang keluar dari mulut. Saya katakan, ada seseorang yang menyebarkan rumor ini untuk mempengaruhi opini publik. Jelas, bukan kami,” tegas Quilón.
Menurut Quilón, Theo ingin tetap berada di Milan dan melanjutkan kariernya di sana, serta mencapai kesepakatan untuk bertahan selama mungkin. Namun, Quilón juga mengakui bahwa jika dalam setahun tidak ada perpanjangan kontrak, situasi ini bisa berubah karena kontrak Theo akan berakhir pada 30 Juni 2026.
“Setiap hari, hal-hal bisa berubah karena banyak alasan dan detail. Ide utama Theo adalah tetap di Milan dan melanjutkan kariernya dengan Milan, serta menemukan kesepakatan untuk bertahan selama mungkin. Dia ingin berkembang bersama klub dan tim,” ujar Quilón.
