Khamenei, yang memiliki keputusan akhir dalam semua urusan negara dan juga merupakan panglima tertinggi angkatan bersenjata Iran, juga memerintahkan komandan militer dari Garda Revolusi dan tentara untuk mempersiapkan rencana ofensif dan defensif jika terjadi serangan dari Israel atau Amerika Serikat yang dapat memicu eskalasi perang lebih lanjut.
Di sisi lain, dalam pidato di televisi, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan akan banyak “hari-hari yang penuh tantangan menanti di depan” bagi warga Israel. Namun, ia menegaskan Israel sudah siap menghadapi ancaman dari segala arah.
“Sejak serangan di Beirut, ancaman terdengar dari segala arah. Kami siap menghadapi skenario apa pun dan kami akan bersatu dan bertekad melawan ancaman apa pun,” kata Netanyahu. “Israel akan menuntut harga yang mahal atas agresi apa pun terhadap kami dari arena mana pun,” pungkasnya.
Asal Mula Rivalitas:
Rivalitas antara Republik Islam Iran dan Negara Yahudi Israel berawal dari penggulingan sekutu dekat Israel, Shah Iran Mohammad Reza Pahlavi, oleh pasukan Ayatollah Khomeini pada tahun 1979.
