“Tim juga telah membantu saya dengan mengirim beberapa anggota staf ke Spanyol untuk menangani situasi pribadi saya, dan saya berterima kasih kepada mereka untuk itu,” lanjutnya.
Terakhir, Morata menekankan bahwa fokus tim sepenuhnya pada laga melawan Liverpool, dan memastikan bahwa pelatih Fonseca tidak membutuhkan nasihat darinya untuk menghadapi dua laga sulit tersebut.
“Pelatih tidak butuh nasihat karena dia yang paling memahami sepak bola,” ujar Morata.
“Kemenangan membawa kemenangan, tapi kami tidak memikirkan Inter sekarang. Jika tidak, itu hanya akan menghabiskan energi. Kami hanya memikirkan pertandingan besok,” pungkasnya.
AC Milan dan Liverpool sama-sama memiliki tradisi kuat di Liga Champions/Piala Eropa dengan total 13 trofi gabungan—Rossoneri memiliki 7 gelar, sementara The Reds 6 gelar.
Namun, kedua tim harus menunggu hampir 14 tahun untuk kembali bertemu di Liga Champions setelah sebelumnya dua kali berhadapan di final.
Sepanjang sejarah pertemuan, Milan dan Liverpool telah bertemu empat kali, dengan The Reds memenangkan tiga pertandingan, sementara Rossoneri hanya menang sekali.
Salah satu pertandingan yang paling dikenang adalah final Liga Champions 2005 yang dramatis, ketika Liverpool bangkit dari ketertinggalan 0-3 untuk menyamakan kedudukan 3-3, sebelum memenangkan pertandingan melalui adu penalti.
Dua tahun kemudian, Milan membalas dengan kemenangan 2-1 di final Liga Champions 2007, berkat penampilan heroik Pippo Inzaghi.
Rangkuman pertemuan antara AC Milan dan Liverpool di Liga Champions:
07 Desember 2021: AC Milan 1-2 Liverpool (Babak Grup Liga Champions)
15 September 2021: Liverpool 3-2 AC Milan (Babak Grup Liga Champions)
23 Mei 2007: AC Milan 2-1 Liverpool (Final Liga Champions)
25 Mei 2005: AC Milan 3-3 Liverpool (Liverpool menang adu penalti – Final Liga Champions)