Menurutnya, tim hanya perlu bekerja sama dan terus percaya pada kemampuan mereka saat berlaga di kompetisi besar seperti Liga Champions.
“Adik perempuan saya memberi saya kaus Kaka. Saya ingat golnya melawan Manchester United. Saya ingat sepatunya, saya ingat segalanya tentang dia. Milan saat itu berjuang untuk Liga Champions, dan saya ingat pertandingan-pertandingan mereka,” ujarnya.
“Dalam sepak bola, Anda tidak pernah tahu… Tahun lalu, Borussia Dortmund tidak tampil baik di liga atau secara keseluruhan. Namun, mereka mencapai final Liga Champions, dan siapa tahu jika tendangan Fullkrug masuk alih-alih mengenai tiang gawang… Mungkin Borussia bisa menjadi juara Eropa,” tambahnya.
“Inilah keindahan Liga Champions. Setiap tahun ada tim-tim yang tak terduga berada di sana,” sambung Morata.
“Kita harus percaya. Kita adalah Milan dan kita harus berusaha memenangkan segalanya. Jika kalah melawan tim papan atas, itu karena ini adalah Liga Champions, tetapi kita harus berpikir bahwa kita bisa melakukannya. Kita harus berpikir bahwa itu mungkin,” paparnya.
Terakhir, Morata menegaskan bahwa waktu adaptasi dengan pemain dan pelatih baru sudah selesai, dan kini Milan hanya perlu menemukan cara yang tepat untuk kembali ke performa terbaik mereka.