RADARPANGANDARAN.COM – Padel menjadi olahraga mahal ketika melihat berbagai aspek biaya yang muncul, mulai dari sewa lapangan, harga peralatan, hingga eksklusivitas klub yang menawarkannya.
Popularitas padel memang berkembang pesat, terutama di kalangan menengah ke atas yang mencari alternatif olahraga modern dengan suasana sosial yang menyenangkan.
Namun, di balik tren ini, muncul pertanyaan besar: apakah padel hanya bisa diakses oleh kalangan elit, atau ada cara untuk membuatnya lebih ramah bagi semua orang?
1. Harga Sewa Lapangan yang Tinggi
Harga sewa lapangan padel menjadi faktor utama yang membuat olahraga ini terasa mahal. Lapangan padel berbeda dari lapangan tenis biasa karena membutuhkan konstruksi khusus dengan dinding kaca dan material berkualitas tinggi.
Biaya pembangunan lapangan yang tidak murah berimbas pada tarif sewa per jam. Di kota besar Indonesia, satu jam bermain padel bisa berkisar ratusan ribu rupiah.
Angka ini jelas lebih tinggi dibanding olahraga populer lain seperti futsal atau badminton yang lapangannya lebih mudah ditemukan.
2. Peralatan Khusus yang Tidak Murah
Peralatan padel juga menambah beban biaya bagi pemain. Raket padel memiliki bentuk solid dengan teknologi material yang berbeda dari raket tenis.
Sepatu khusus yang didesain untuk pergerakan di lapangan padel juga menjadi kebutuhan wajib agar pemain bisa bermain dengan aman.
Harga satu raket padel berkualitas bisa mencapai jutaan rupiah, dan tentu ini membuat olahraga ini sulit dijangkau oleh masyarakat umum.
3. Eksklusivitas dan Akses Klub
Eksklusivitas klub padel menjadi alasan lain mengapa padel identik dengan olahraga mahal. Tidak semua tempat memiliki lapangan padel, sehingga orang harus bergabung dengan klub tertentu untuk mendapatkan akses.
