“Dan saya akan menjelaskan mengapa: kami mencapai pencapaian itu berkat sekelompok orang yang memberikan segala yang mereka miliki, baik fisik maupun mental, mereka tidak mundur, mereka mengeluarkan energi untuk membantu rekan satu tim mereka,” ujarnya.
“Saya menganggap mereka sebagai pahlawan. Dan saya sudah mengatakan itu kepada mereka setelah pertandingan, mungkin ada yang tidak mengingatnya,” sambungnya.
Sacchi kemudian menceritakan suasana ruang ganti Italia yang diliputi kesedihan dan mengakui ada pemainnya yang menangis.
Ia kemudian berbicara kepada seluruh tim, menekankan bahwa mereka telah memberikan jiwa mereka dan tidak boleh ada penyesalan atau rasa bersalah, karena sudah melakukan yang terbaik.
“Setelah pintu ruang ganti tertutup, ada yang menangis, dan saya berbicara kepada mereka, mengatakan bahwa mereka telah memberikan jiwa mereka dan harus puas dengan apa yang telah mereka capai, tanpa penyesalan dan tanpa rasa bersalah,” tuturnya.
“Kami sudah melakukan yang terbaik,” pungkasnya.