“Itu adalah pengalaman yang luar biasa, dan saya masih berhubungan dengan teman-teman dan tokoh-tokoh dari masa tersebut,” tambahnya.
“Dan kemudian Nereo Rocco, bahkan ketika saya pergi melihat latihan di Milanello, dengan bersepeda. Saya mulai menjadi direktur ketika masih ada tokoh-tokoh seperti Brera dan Zanetti,” ujarnya.
“Rahasia saya adalah mendengarkan orang lain, dengan begitu saya belajar profesi dan bahasa sepak bola, serta cara bergerak di dunia yang tampaknya mudah, tetapi sebenarnya tidak ada budaya kekalahan,” paparnya.
Namun, meskipun sepak bola kadang-kadang sangat kejam, Beppe Marotta mengakui bahwa ia sangat mencintainya dan selalu mencari tantangan baru.
Ia juga merasa puas dengan apa yang telah dicapainya dan berterima kasih kepada semua orang yang telah memberinya kesempatan untuk mencapai kesuksesan.
“Ini adalah dunia yang indah, dan saya jatuh cinta padanya,” akunya.
“Saya merasa belum bisa dikatakan puas karena selalu mencari tantangan baru, tetapi saya akan mengatakan bahwa saya puas dengan apa yang telah saya capai,” tuturnya.
“Dan saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah memberi saya kesempatan untuk melakukannya,” pungkasnya.