Beppe Marotta Tak Naik Gaji Setelah Jadi Presiden Inter Milan: Ikuti Jejak Erick Thohir dan Steven Zhang

RADAR PANGANDARAN.COM – Beppe Marotta dipastikan tidak menerima kenaikan gaji setelah menjadi Presiden Inter Milan.

Dilansir dari Calcio e Finanza, jabatan baru Marotta sebagai presiden tidak membuatnya menerima kompensasi tambahan untuk perannya tersebut.

Keputusan ini diambil oleh Dewan Direksi klub Nerazzurri pada 4 Juni lalu yang menunjuk mantan CEO Beppe Marotta menjadi presiden setelah Oaktree mengambil alih kepemilikan klub.

Menurut dokumen yang dikonsultasikan oleh Calcio e Finanza, jabatan presiden “tidak juga membuat Marotta secara otomatis memberikan wewenang manajerial.”

Selain itu, “Anggota Dewan Katherine Margaret Ralph mengusulkan agar Presiden tidak menerima gaji tambahan untuk jabatan ini.”

Marotta masih menerima gaji sebagai CEO, berkisar antara 1,5 hingga 1,8 juta euro neto per tahun walaupun sudah menjadi Presiden Inter Milan.

Keputusan tidak memberi gaji tambahan sebagai Presiden klub ini sejalan dengan praktik sebelumnya ketika masih dipegang oleh Erick Thohir dan Steven Zhang.

Selain masalah gaji, dalam rapat Dewan Direksi juga dibahas pemberian wewenang kepada manajer dari Oaktree dan juga kepada Marotta (yang tetap bertanggung jawab atas bidang olahraga) serta Alessandro Antonello (yang bertanggung jawab atas bidang korporat).

Perwakilan Oaktree, Alejandro Cano dan Katherine Ralph diberikan “wewenang administrasi biasa dan luar biasa, yang harus dilakukan dengan tanda tangan bersama.”

Marotta masih mempertahankan wewenang yang sama seperti saat dia menjabat sebagai CEO, termasuk keputusan untuk “memberikan dan mencabut mandat kepada profesional, konsultan, dan agen, selama tidak mengakibatkan pembayaran lebih dari 5.000.000 euro per tahun untuk setiap mandat.”