Konsep IMTAQ dan IPTEK ini, kata dia, harus berjalan beriringan agar manusia tidak menjadi korban dari teknologi.
“Intinya, bagaimana kita bisa membangun bangsa ini dan memang tidak ada cara lain, kita menggunakan teknologi dalam berbagai macam konteks, baik itu industri, pertanian, perikanan, pendidikan, kesehatan, semuanya ada teknologinya,” lanjut Ilham.
BACA JUGA: Ahmad Syaikhu Apresiasi Perempuan Jabar ASIH yang Memberikan Sarapan Gratis di Kota Bandung
Konsep IMTAQ dan IPTEK ini pun, kata dia, memiliki kesamaan dengan Visi dari Paguyuban Pasundan. Sehingga ke depan, bukan tindak mungkin bakal ada kerja sama antara pemerintah dengan perguruan tinggi di bawah naungan Paguyuban Pasundan.
“Saya kira Paguyuban Pasundan ini memiliki universitas yang terkemuka di Jabar dan Indonesia, itu bisa kita kerja samakan dalam sektor pemerintahan dengan Universitas Pasundan atau Universitas Pasundan dengan pelaku industri, pemerintah bisa menjadi fasilitator atau inisiator,” katanya.
Ilham Habibie juga menyoroti tantangan sektor pendidikan, termasuk kebijakan zonasi, kesejahteraan guru honorer, serta minimnya fasilitas untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hematnya, perlu adanya komitmen serius dari pemangku kebijakan untuk mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Paguyuban Pasundan, Prof Didi Turmudzi, memberikan apresiasi atas kehadiran dan gagasan yang disampaikan oleh Ilham Habibie.
“Pak Ilham adalah sosok ilmuwan Muslim yang saleh,” ungkap Prof. Didi.