Kelompok Curva Andrea Costa bahkan mengancam akan memboikot pertandingan jika laga tetap dilangsungkan.
Mereka ingin menunjukkan solidaritas dengan warga yang terkena dampak dan menolak berpartisipasi dalam acara yang mereka anggap tidak sensitif terhadap situasi tersebut.
“Masing-masing dari kita sedang mengalami tragedi yang menimpa kota dan wilayah kita. Tidak ada lagi air mata, sekarang kebanggaan yang akan berbicara, kebanggaan yang membedakan kita dan yang akan membuat kita bangkit kembali,” demikian pernyataan dari Curva Andrea Costa.
“Di keluarga kita, di rumah kita, di tempat kerja kita, di tempat berkumpul kita. Meskipun lumpur menghalangi kita, meskipun ada kesulitan mencapai tempat kerja, dan meskipun sulit membersihkan lumpur yang menutupi seluruh hidup kita,” lanjut mereka.
“Tidak mungkin memindahkan 35 ribu orang ke salah satu zona yang paling terdampak di kota ini, sementara hanya beberapa meter jauhnya ada orang yang masih terpaksa tinggal di luar rumahnya sendiri,” tambah mereka.
“Jika tetap diputuskan untuk bermain dengan pintu terbuka, kelompok Curva Andrea Costa akan memboikot pertandingan Bologna-Milan yang dijadwalkan pada hari Sabtu,” ancam mereka.
RADARPANGANDARAN.COM — Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Ahmad Syaikhu komitmen carikan Solusi untuk…
RADAR PANGANDARAN.COM - Honda Vario 125 2024 merupakan salah satu varian terbaru dari motor Honda…
RADARPANGANDARAN.COM - Samsung Galaxy A55 5G telah resmi hadir di pasar Indonesia, dan langsung menarik…
BANDUNG, RADARPANGANDARAN.COM - Tyronne del Pino tak ingin Persib menyerah begitu saja meski gagal meraih…
RADARPANGANDARAN.COM — Pelatih Persib Bojan Hodak blak-blakan soal Persib gagal menang lawan Lion City Sailors…
RADARPANGANDARAN.COM — Presiden Prabowo Subianto menunjukkan keberpihakannya terhadap produk dalam negeri. Presiden ke-8 RI ini…
This website uses cookies.