“Di keluarga kita, di rumah kita, di tempat kerja kita, di tempat berkumpul kita. Meskipun lumpur menghalangi kita, meskipun ada kesulitan mencapai tempat kerja, dan meskipun sulit membersihkan lumpur yang menutupi seluruh hidup kita,” lanjut mereka.
“Tidak mungkin memindahkan 35 ribu orang ke salah satu zona yang paling terdampak di kota ini, sementara hanya beberapa meter jauhnya ada orang yang masih terpaksa tinggal di luar rumahnya sendiri,” tambah mereka.
“Jika tetap diputuskan untuk bermain dengan pintu terbuka, kelompok Curva Andrea Costa akan memboikot pertandingan Bologna-Milan yang dijadwalkan pada hari Sabtu,” ancam mereka.
“Dan kami akan menganggap semua orang yang ingin menampilkan pertunjukan yang begitu mengerikan sebagai bagian dari komplotan tersebut,” pungkas pernyataan dari Curva Bologna.
Page: 1 2
RADARAPANGANDARAN.COM - Laut Biru Resort Hotel Pangandaran menghadirkan pengalaman menginap yang berbeda di tepi pantai.…
RADARPANGANDARAN.COM - Kita sering menyebut semua alat dengar musik dengan nama “headset”. Saat ingin membeli,…
RADARPANGANDARAN.COM - Wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran kini semakin banyak mencari pengalaman berbeda. Selain berenang…
RADARPANGANDARAN.COM - Nongkrong kini tidak sekadar duduk sambil memegang ponsel. Banyak komunitas dan kelompok pertemanan…
RADARPANGANDARAN.COM - Mitos kejatuhan cicak sudah berakar lama dalam budaya masyarakat Indonesia. Hewan kecil yang…
RADARPANGANDARAN.COM - Grand Aquarium Hotel Pangandaran hadir sebagai salah satu ikon penginapan di kawasan Pantai…
This website uses cookies.