“KAMI selalu berdiri berdampingan. KAMI adalah mereka yang telah bertahan dari segala bentuk penindasan. KAMI memiliki Milan di hati kami dan hanya menginginkan yang terbaik untuk klub. KAMI telah menjadi seperti ini selama 16 tahun, dimulai dari masa-masa tergelap setelah pembubaran kelompok bersejarah, kami bangkit dari keterpurukan untuk bersinar seperti bintang paling terang. Tahun-tahun di mana kami bangkit kembali berkat mereka, orang-orang yang semua orang kenal, yang selalu berada di garis depan di setiap kesempatan, yang sudah membayar mahal untuk berbagai insiden yang kini dipermasalahkan. Mereka selalu menempatkan Curva Sud dan kecintaan mereka terhadap Milan di atas segalanya, berbeda dengan apa yang kalian percayai,” lanjutnya.
“Kami telah bernyanyi bersama mereka, kami telah menderita dan bersuka ria bersama mereka. Kami merasa bangga melihat puluhan koreografi yang telah dibuat selama bertahun-tahun (semuanya dibiayai sendiri), kami mendukung Milan bersama mereka, kami bertarung di samping mereka, mereka telah membela kalian saat diserang. KAMI telah berdiri bersama mereka di saat-saat sulit dan ketika Milan paling membutuhkan kami. Bersama mereka, kami memimpin seluruh stadion bernyanyi untuk Rossoneri. Bersama mereka, Milan merasa selalu bermain di kandang di seluruh Italia dan Eropa. Ini berkat mereka yang, 16 tahun lalu, mempercayai mimpi untuk menyatukan Curva Sud tanpa perpecahan, dan membentuk basis pendukung Rossoneri yang dikagumi, dicintai, dan dihormati di Eropa,” sambungnya.
