“Perjanjian non-permusuhan antar-Curva di Milan adalah sesuatu yang historis, dibuat setelah mundialito tahun 1983 untuk menghindari bentrokan terus-menerus antara Milanisti dan Interisti. Selama lebih dari 40 tahun, perjanjian ini dijalankan dengan cerdas dan bertanggung jawab, berbeda dari spekulasi yang beredar, yang menuduh bahwa ini adalah alat untuk mencari keuntungan pribadi. Tidak ada yang lebih salah dari itu. Ini adalah penghinaan terhadap sejarah dan mereka yang membuat perjanjian ini,” tegasnya.
“Kami TIDAK PERNAH mengelola parkir, kios, atau bar. Kami TIDAK PERNAH menerima atau menuntut tiket dari klub, dan kami TIDAK PERNAH melakukan intimidasi atau kekerasan untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas di luar stadion. Kami TIDAK PERNAH menjadi calo tiket. Dalam beberapa situasi, kami membedakan harga tiket antara mereka yang selalu hadir dan yang kurang aktif, selalu demi kepentingan kelompok pertama, bukan untuk keuntungan pribadi,” tuturnya.
“Majulah Curva Sud, majulah Rossoneri! Selalu bersama dan selalu dengan Milan di hati!,” tutup pernyataan resmi Curva Sud.
RADARPANGANDARAN.COM – iQOO, sub-brand dari Vivo yang dikenal dengan performa tinggi, kembali menghadirkan gebrakan baru.…
RADARPANGANDARAN.COM – Masalah kesehatan mental bukan hal sepele. Meski tidak selalu mematikan, dampaknya bisa sangat…
RADARPANGANDARAN.COM – Xiaomi Redmi Pad 2 resmi diluncurkan. Tablet ini sebagai inovasi terbaru dari raksasa…
RADARPANGANDARAN.COM – Sudah resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyetop sementara operasi PT…
RADARPANGANDARAN.COM – Pemerintah Kabupaten Pangandaran kembali melakukan penataan kawasan wisata. Kali ini fokus penataan Pantai…
RADARPANGANDARAN.COM – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pertamina meluncurkan Pertamax Green 95 di wilayah…
This website uses cookies.