Namun, hal ini justru memicu kemarahan dan ketidakpuasan di dalam tim.
“Dia mencoba menarik Leao dengan memberikan ban kapten, dan yang terjadi adalah kemarahan dan ketidakpuasan,” kata Di Canio.
Meskipun demikian, Di Canio memuji keberuntungan Fonseca karena berhasil memenangkan kepercayaan sebagian besar pemain, terutama para pemain baru seperti Noah Okafor, Pulisic, dan Samuel Chukwueze yang menadi pahlawan kemengan Milan atas Udinese.
“Fonseca memberi sinyal yang jelas dan menurut saya ia bermain dengan baik. Ia berhasil menarik sisi positif dari kelompok, terutama pemain baru seperti Okafor, Pulisic, dan Chukwueze,” tambahnya.
Di akhir komentarnya, Di Canio juga mengkritik peran Zlatan Ibrahimovic, yang menurutnya gagal menyampaikan nilai-nilai kepemimpinan yang pernah ia tunjukkan sebagai pemain.
Meski Ibrahimovic sering mengklaim dirinya sebagai “bos” di tim, Di Canio menilai pengaruhnya saat ini tidak sekuat saat ia masih aktif bermain.
“Kita mendengar Ibra mengatakan bahwa dia adalah bos, tetapi dia sama sekali tidak berhasil dalam peran itu,” tegas Di Canio.
“Dia tidak menyampaikan nilai-nilainya seperti saat ia masih bermain,” pungkasnya.