Di Canio Tak Terkesan dengan Fofana: Bukan Pemain yang Berjuang untuk Memenangkan Liga Champions

“Saya tidak bisa terbiasa dengan standar biasa yang dianggap luar biasa dalam sepak bola Italia, mungkin juga karena kita yang berkomunikasi,” ujarnya.

“Saya berusaha melawan arus, kadang-kadang orang mengeluh dan menyebut saya ‘rompicoglioni’ (keras kepala),” sambungnya.

“Banyak dari kita pernah bermain dengan pemain yang memenangkan Ballon d’Or, dan kita memiliki kewajiban untuk menjelaskan bahwa ada perbedaan nilai yang objektif,” terangnya.

“Tidak salah untuk membandingkan masa lalu dengan sekarang. Di Italia, kita sedang terbiasa dengan standar yang tidak sebanding dengan masa lalu, dan ini tidak menguntungkan siapa pun, bahkan tim nasional kita,” ungkapnya.

“Selama Euro, kita memuji kemenangan melawan Albania tanpa benar-benar mengevaluasinya, dan akhirnya kita terbangun dengan kenyataan yang berbeda,” sindirnya.

Terakhir, Di Canio menegaskan bahwa ia tidak memiliki masalah pribadi dengan Fofana, namun menekankan bahwa pemain baru AC Milan ini bukanlah tipe pemain yang berkompetisi setiap tahun untuk memenangkan Liga Champions.

“Saya tidak punya masalah dengan Fofana, dia hanya contoh. Dia datang dari AS Monaco, bukan PSG, dan dia terbiasa bermain di depan stadion tanpa penonton,” ucapnya.

“Dia bisa menjadi bagian penting dalam gaya permainan Fonseca yang sangat menyerang, tetapi nilai-nilai mutlak harus jelas dan dinyatakan,” tuturnya.

“Salah jika mengatakan bahwa pemain-pemain ini setara dengan mereka yang bermain setiap tahun untuk memenangkan Liga Champions,” pungkasnya.