“Kami tidak solid, kami kehilangan bentuk, dan membiarkan terlalu banyak umpan terobosan,” sesalnya.
“Setelah kami menyamakan kedudukan, ada sekitar 20 menit di mana kami memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol lagi. Namun, kami kembali ke babak kedua dengan sikap yang salah, sama seperti di babak pertama. Itu menjadi penentu. Kami tidak bekerja cukup baik sebagai tim,” sambungnya.
Inzaghi kemudian menyoroti bagaimana dua gol Milan terjadi karena kurangnya koordinasi tim dalam mengantisipasi sundulan Gabbia.
“Saya merasa kami tidak bermain tajam karena kami membuat pilihan yang salah, baik saat menguasai bola maupun saat bertahan. Dua gol yang kami terima menunjukkan hal itu dengan jelas. Milan memanfaatkan peluang di dua momen awal,” ujarnya.
“Kami harus berbuat lebih banyak, dan sebagai pelatih, saya harus bertanggung jawab. Ini adalah derby, dan kami tidak pernah menunjukkan bahwa kami adalah sebuah tim, yang jarang terjadi dalam tiga tahun terakhir,” tambah Inzaghi.
“Saat Anda kebobolan dari tendangan bebas, mengetahui bahwa Gabbia kuat dalam duel udara, detail-detail kecil seperti ini membuat perbedaan,” paparnya.
Terakhir, Inzaghi menyebut timnya kehabisan tenaga secara mental dan mengakui bahwa kekalahan ini sangat mengejutkan baginya.
“Saya merasa kami kehabisan tenaga lebih secara mental daripada fisik. Kami hanya bisa mencoba mengambil hal positif dari kekalahan yang menyakitkan ini dan belajar untuk meningkatkan performa kami,” terangnya.
“Hasil ini tidak terduga. Kami telah berlatih dengan baik selama beberapa hari terakhir, tetapi pendekatannya salah di kedua babak,” tuturnya.