Di pertemuan kedua, keadaan berbalik dengan Udinese menang 3-1 setelah tertinggal oleh gol Barella pada menit ke-5.
Gol bunuh diri Skriniar pada menit ke-22 menyamakan kedudukan sebelum Udinese unggul melalui Bijol pada menit ke-85 dan Arslan pada menit ke-93.
Ada fakta menarik dalam kedua laga tersebut, di mana tim yang unggul dalam sepuluh menit pertama justru akhirnya kalah.
Dalam klasemen saat ini, Udinese berada di posisi ketiga dengan 10 poin hasil dari 3 kemenangan, 1 imbang, dan 1 kekalahan, dengan 7 gol dicetak dan 7 gol kebobolan.
Mereka juga sangat kuat saat bermain di kandang dengan meraih 6 poin tanpa kekalahan, mencetak 3 gol dan hanya kebobolan 1 gol.
Di sisi lain, Inter mengumpulkan 8 poin dari 2 kemenangan, 2 imbang, dan 1 kekalahan, mencetak 10 gol dan kebobolan 5 gol, serta berada di posisi keenam.
Nerazzurri hanya meraih 2 poin dari hasil dua kali imbang saat bermain tandang, tanpa mencatatkan satu pun kemenangan, dengan 3 gol dicetak dan 3 gol kebobolan.
Jika anak asuh Kosta Runjaic menang, mereka akan menyamai rekor poin mereka di Serie A setelah 6 pertandingan, yaitu 13 poin yang pernah dicapai pada musim 2022-2023, 2014-2015, 2008-2009, dan 2000-2001.