Ia menyebut gol ketiga dari Adrien Rabiot sebagai faktor pembeda yang meruntuhkan semangat tim untuk menyamakan kedudukan.
“Jumlah itu terlalu banyak. Selama 30 menit pertama, kami sedikit terpisah dan tidak siap. Namun, setelah gol pertama mereka, kami berbicara satu sama lain, memperbaiki posisi, dan sejak awal babak kedua saya pikir pertandingan menjadi lebih seimbang,” ujarnya.
“Sayangnya, kami kebobolan gol ketiga dari Rabiot, yang menjadi faktor pembeda dan melemahkan kami,” jelasnya.
Ketika ditanya mengapa Italia terus mengalami masalah dalam situasi bola mati, Dimarco mengakui dirinya tidak tahu. Namun, ia menegaskan bahwa aspek ini harus segera diperbaiki.
“Mengapa kami punya masalah dengan situasi bola mati? Saya tidak tahu. Ada beberapa hal yang pasti harus kami perbaiki. Tim seperti kami tidak boleh kebobolan terlalu banyak dari situasi bola mati,” tegasnya.
Tekanan Prancis di Lini Tengah
Dimarco juga menyoroti kesulitan timnya dalam menghadapi tekanan tiga gelandang Prancis di lini tengah.
Menurutnya, Italia kerap kehilangan ketajaman teknis dan gagal menemukan umpan terobosan yang dibutuhkan.