RADARPANGANDARAN.COM – Di bawah gemerlap lampu Marina Bay Street Circuit, George Russell tampil luar biasa dan menorehkan kemenangan spektakuler di Grand Prix Singapura 2025.
Pembalap Mercedes itu memimpin sejak awal hingga akhir balapan dengan performa nyaris tanpa cela, menandai kemenangan keduanya musim ini dan sekaligus mengembalikan kepercayaan dirinya setelah musim yang penuh pasang surut.
Start Cepat dan Dominasi Tanpa Cela
Begitu lampu merah padam, Russell langsung melesat menjaga posisi terdepan dari ancaman Max Verstappen. Ia tampil stabil di sepanjang 62 lap tanpa membuat kesalahan berarti. Catatan waktunya pun impresif, dengan 1 jam 40 menit 22,367 detik, lebih unggul 5,430 detik dari Verstappen yang harus puas di posisi kedua.
Lando Norris melengkapi podium di posisi ketiga, tertinggal 6,066 detik, diikuti rekan setimnya, Oscar Piastri, di posisi keempat dengan selisih 8,146 detik.
Bagi Russell, hasil ini bukan sekadar kemenangan. Ia mengakui bahwa balapan di Singapura membawa makna khusus, mengingat dua tahun lalu ia gagal finis di lintasan yang sama akibat kecelakaan di tikungan akhir.
Ketegangan di Tim McLaren: Norris vs Piastri
Sementara Russell melenggang di depan, drama panas justru terjadi di belakangnya. Dua pembalap McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri, sempat bersenggolan di lap pembuka saat berebut posisi ketiga. Momen itu memicu ketegangan di radio tim, namun steward memutuskan insiden tersebut sebagai “kejadian balap biasa”.
Meski ada gesekan internal, hasil akhir tetap manis bagi McLaren. Kombinasi finis Norris dan Piastri memastikan tim asal Woking itu mengunci gelar konstruktor Formula 1 2025, bahkan sebelum musim berakhir. Ini menjadi gelar kedua berturut-turut bagi McLaren dan pencapaian yang membuktikan dominasi mereka dalam era baru Formula 1.
Dampak Besar untuk Klasemen dan Masa Depan Russell
Kemenangan ini membawa dampak signifikan bagi klasemen pembalap. Oscar Piastri masih memimpin sementara dengan jarak 22 poin dari Norris, sedangkan Russell kini naik ke posisi empat besar dengan peluang realistis menembus tiga besar di akhir musim.
