“Di Milan, banyak yang meragukan saya. Mereka mengatakan saya tidak akan berhasil di sepak bola Italia, bahwa Serie A terlalu sulit untuk saya. Pada pertandingan pertama melawan Juventus, saya gagal mengeksekusi penalti dan semua orang mengkritik saya,” ungkapnya.
“Presiden Silvio Berlusconi berkata, ‘Dia punya kekuatan dan teknik, dia akan bangkit kembali.’ Dukungan itu membantu saya, dan saya selalu berusaha keras untuk Milan. Saya memberikan segalanya, dan kami memenangkan banyak hal,” tegasnya.
Terakhir, Weah menyampaikan harapannya agar anaknya, Timothy Weah, yang kini bermain untuk Juventus, bisa memiliki karier yang sukses seperti dirinya.
“Saya hanya ingin anak saya Timothy memiliki karier yang bagus. Istri saya adalah pendukung pertamanya,” kata Weah.
“Saya selalu memberitahunya untuk disiplin dan sabar, karena kesabaran adalah sebuah kebajikan,” tambahnya.
“Saya pernah duduk di bangku cadangan, dan kemudian tiba saatnya saya bermain. Saya berharap dia memiliki karier yang luar biasa seperti saya,” tuturnya.
“Dia harus bekerja keras. Saya sangat senang ketika dia menandatangani kontrak dengan Juventus, tetapi saya yakin dia masih bisa berkembang lebih jauh,” pungkas Weah.
