Terakhir, Zola mengungkapkan bahwa selama kariernya, dia menerima banyak tawaran penting, dan juga mengenang momen sulit ketika gagal mengeksekusi penalti di EURO ’96, yang sangat mempengaruhinya secara emosional.
“Saya menerima banyak tawaran penting, tetapi saya selalu memilih dengan hati dan tidak pernah menyesali keputusan itu,” jelasnya.
“Saya menjadi pesepakbola karena saya melihat Italia memenangkan Piala Dunia 1982, dan saya ingin mengikuti jejak itu,” tuturnya.
“Itulah mengapa ketika saya gagal mengeksekusi penalti di EURO ’96, saya sangat menderita. Rasanya seperti ada cahaya yang padam di dalam diri saya, dan saya tidak bisa bereaksi terhadap momen itu,” pungkasnya.
RADARPANGANDARAN.COM - Kiper Timnas Indonesia Maarten Paes unggah foto bareng Jordi Amat di akun Instagramnya…
RADARPANGANDARAN.COM— Sangat penting memberikan ruang kepada generasi muda untuk berkembang dan berinovasi. Calon Gubernur Jawa…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Timnas Indonesia akan dapat kekuatan tambahan di kualifikasi Piala Dunia 2026 round…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menunjukkan bukti protes PSSI ke AFC terkait…
RADARPANGANDARAN.COM — Salah satu solusi untuk mengatasi stunting di Jawa Barat, khusunya Kota Bogor, yaitu…
RADAR PANGANDARAN.COM - Taman samping rumah dan rooftop bisa didekorasi untuk menciptakan suasana asri dan…
This website uses cookies.