RADAR PANGANDARAN.COM – Media Italia, Corriere.it, menerbitkan serangkaian laporan hasil penyadapan yang melibatkan ultras Inter Milan, Curva Nord, dan pelatih Simone Inzaghi.
Penyadapan ini merupakan bagian dari penyelidikan terkait dugaan kejahatan terorganisir ala mafia Italia yang melibatkan ultras dari AC Milan dan Inter Milan.
Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa pelatih Simone Inzaghi membantu pemimpin ultras Curva Nord untuk mendapatkan tambahan tiket di final Liga Champions melawan Manchester City.
Ultras Curva Nord merasa tidak puas karena hanya menerima 1.000 tiket. Namun, setelah intervensi Inzaghi, jumlah tersebut ditingkatkan menjadi 1.500 tiket.
Ketika pemimpin ultras, Marco Ferdico, menghubungi Inzaghi untuk meminta tambahan tiket, pelatih tersebut menunjukkan kesediaannya untuk membantu.
Inzaghi berjanji akan berbicara dengan beberapa petinggi klub, seperti Zanetti dan Beppe Marotta, untuk mencoba menyelesaikan masalah tersebut, serta memastikan Ferdico mendapat kabar hasil dari pembicaraannya dengan mereka.
Menurut Corriere.it, pada tanggal 26 Mei, Marco Ferdico berbicara melalui telepon dengan Simone Inzaghi.
Percakapan itu terjadi setelah insiden di final Coppa Italia beberapa hari sebelumnya, di mana Curva Nord memutuskan untuk tidak memberikan dukungan sebagai bentuk protes.
Protes ini dilakukan karena klub tidak memberikan jumlah tiket yang mereka harapkan untuk final Liga Champions di Istanbul.
Inzaghi menyatakan ketidakpuasannya terhadap situasi tersebut, dan mengatakan kepada Ferdico: “Saya membaca pesan bahwa curva tidak bernyanyi di final… saya marah… bukan kepada kalian, tetapi kepada klub.”