Ia juga menyebut bahwa ia sudah meminta klub untuk segera menyelesaikan masalah tiket: “Kurang 4 jam… coba selesaikan masalah ini karena tidak masuk akal… itu adalah permintaan saya, Marco.”
Setelah aksi mogok dukungan dihentikan, Ferdico kembali meminta Inzaghi untuk berbicara dengan klub demi mendapatkan tambahan tiket bagi Curva Nord.
Ferdico berkata, “Saya singkat saja, Mister… mereka memberi kami 1.000 tiket… kami menghitung… kami butuh 200 lagi untuk merasa tenang.” Inzaghi merespons dengan berkata: “Saya akan berbicara dengan Ferri, dengan Zanetti, dengan Marotta… saya akan berbicara dengan mereka dan memberi tahu Anda hasilnya.”
Setelah Inzaghi berbicara dengan petinggi klub, seperti Ferri, Zanetti, dan Marotta, Inter Milan akhirnya memutuskan untuk menambah jumlah tiket yang dialokasikan kepada Curva Nord.
Para pemimpin ultras, termasuk Ferdico, juga berkomunikasi dengan tokoh-tokoh penting klub, seperti Marco Materazzi dan Zanetti, yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden klub.
Upaya tersebut membuahkan hasil tepat sebelum final di Istanbul, dengan Inter Milan akhirnya setuju untuk memberikan tambahan tiket kepada Curva Nord.
Ferdico dengan gembira menyampaikan: “Mereka memberi saya 1.500 tiket!”
Para pemimpin ultras tersebut kemudian ditangkap karena keterlibatan mereka dalam kejahatan terorganisir, termasuk pemerasan, penganiayaan, dan aktivitas ilegal lainnya yang terkait dengan dunia sepak bola, sebagaimana diungkapkan oleh Kepolisian Milan.
“Para tersangka hampir semuanya terkait dengan kelompok ultras dari dua tim besar Milan, dan kejahatan yang mereka lakukan berkaitan dengan bisnis dalam konteks sepak bola,” demikian pernyataan resmi Kepolisian Milan.