Dalam aturan tersebut, setiap klub diwajibkan untuk mengendalikan pengeluaran mereka, terutama dalam hal pembelian pemain, gaji, dan biaya operasional lainnya, agar tidak melebihi pendapatan mereka.
Hal ini akan membantu mencegah klub-klub dari mengalami kerugian besar karena pengeluaran yang tidak terkendali.
FFP juga melarang klub-klub mengakumulasi utang besar dalam jangka panjang, terutama yang timbul dari aktivitas transfer pemain atau pengeluaran operasional, tanpa memiliki pendapatan yang memadai untuk menutupinya.
Jika sebuah klub melanggar aturan FFP, UEFA dapat menjatuhkan sanksi yang bervariasi. Sanksi ini bisa berupa denda, pengurangan jumlah pemain yang bisa didaftarkan untuk kompetisi Eropa, hingga larangan tampil di kompetisi UEFA (seperti Liga Champions atau Liga Europa).
Pedoman ini dirancang untuk menjaga keseimbangan dan kompetisi yang sehat dalam sepak bola, menghindari klub-klub menggunakan sumber daya keuangan yang tidak berkelanjutan, dan menghindari dominasi finansial dari beberapa klub yang memiliki pemilik kaya raya.
Page: 1 2
RADARPANGANDARAN.COM - Musim liburan pertengahan tahun 2025 sudah di depan mata. Saatnya merencanakan liburan bersama…
RADARPANGANDARAN.COM - HP Redmi Note 13 Pro 5G menjadi sorotan sejak peluncurannya pada akhir Februari…
RADARPANGANDARAN.COM – Mantan Kapolresta Tasikmalaya resmi sandang bintang dua mulai 23 Mei 2025. Siapa mantan…
RADARPANGANDARAN.COM – Sebanyak 49 personel Polri naik pangkat. Mereka mendapatkan kenaikan ke jenjang Brigadir Jenderal…
RADARPANGANDARAN.COM – Siti Fatimah. Seorang ibu rumah tangga asal Desa Hargobinangun. Kabupaten Sleman. Provinsi Daerah…
RADARPANGANDARAN.COM - Di tengah tekanan ekonomi dan kebutuhan mendesak, tidak sedikit orang mencari cara pinjam…
This website uses cookies.