RADAR PANGANDARAN.COM – Inter Milan dikabarkan memelihara hubungan dengan kejahatan terorganisir setelah penangkapan 19 pemimpin ultras dari Inter dan Milan.
Menurut laporan ANSA, hasil investigasi yang dilakukan oleh Kejaksaan Milan mengungkapkan adanya hubungan antara kelompok ultras Inter dan kejahatan terorganisir.
Jaksa Paolo Storari dan Sara Ombra kemudian berpendapat bahwa Inter Milan dianggap memiliki sikap yang “bervariasi antara kelalaian dan kepatuhan” terhadap hubungan tersebut.
“Inter saat ini, dengan sikap yang bervariasi antara kelalaian dan kepatuhan, memelihara hubungan (secara tidak langsung) dengan kejahatan terorganisir dan kejahatan stadion, tanpa mampu secara jelas mengganggu hubungan tersebut,” menurut catatan ANSA yang dikutip dari Calciomercato.
Meskipun demikian, baik Inter maupun Milan tidak sedang dalam penyelidikan langsung. Namun, mereka diminta untuk menjalani prosedur pencegahan dan bekerja sama dengan pengacara klub untuk memastikan tindakan yang tepat.
Penangkapan ini menyoroti masalah yang telah lama dikaitkan dengan beberapa kelompok ultras, di mana beberapa anggotanya memiliki keterlibatan dengan aktivitas kriminal.
Kejadian ini tentu saja memengaruhi citra klub, meskipun tidak ada tuduhan langsung yang diarahkan kepada mereka.
Baik Milan maupun Inter dapat menghadapi denda yang signifikan, dan dalam kasus terburuk, berpotensi terkena diskualifikasi dari Serie A, tergantung pada hasil penyelidikan FIGC.
Penyelidikan terhadap para pemimpin ultras Inter dan Milan dimulai pada awal September, menyusul pembunuhan Antonio Bellocco, anggota terkemuka kelompok Curva Nord Inter, yang mengakibatkan penangkapan sesama ultras Nerazzurri, Andrea Beretta.