Dari memori tersebut, muncul data menarik: “Ketua Komisi Antimafia Kota melaporkan kepada FC Internazionale bahwa audiensi menunjukkan tindakan positif dari pihak FC Inter,” berdasarkan email tertanggal 28 Maret 2024.
Namun, jaksa berpendapat bahwa tesis ini “dibantah oleh fakta yang ada” dan “sekali lagi membuktikan adanya penilaian yang sangat meremehkan fenomena ini, bahkan oleh Komisi Kota.”
Menurut jaksa, Inter Milan telah mengambil “sikap ganda menghadap ultras: satu sikap diterapkan secara internal, di mana aturan organisasi diabaikan; sedangkan sikap lainnya diterapkan secara eksternal, di mana aturan yang sama dipatuhi secara formal.”
Baik Milan maupun Inter dapat menghadapi denda yang signifikan dan, dalam kasus terburuk, berpotensi terkena diskualifikasi dari Serie A, tergantung pada hasil penyelidikan FIGC.
Menurut pembaruan dari La Repubblica dan Calciomercato.com, Jaksa Penuntut FIGC Giuseppe Chine telah meminta akses ke beberapa dokumen yang mengarah pada penangkapan para ultras dari kantor kejaksaan federal Milan.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa FIGC ingin menyelidiki potensi keterlibatan Milan atau Inter, yang dapat berada di bawah yurisdiksi badan pengatur tersebut.
RADARPANGANDARAN.COM - Jakarta punya banyak kuliner khas yang melegenda, salah satunya adalah gudeg legendaris di…
RADARPANGANDARAN.COM - Siapa sih yang nggak mau saldo DANA gratis? Apalagi kalau bisa didapatkan dengan…
RADARPANGANDARAN.COM - Saat berlibur ke Pangandaran, mencari tempat makan yang enak dan memiliki suasana estetik…
RADARPANGANDARAN.COM - Buat kamu yang beruntung, transfer saldo DANA ini bisa menjadi peluang emas buat…
RADARPANGANDARAN.COM - Di era digital yang semakin berkembang, banyak orang mencari cara mudah untuk mendapatkan…
RADARPANGANDARAN.COM - Mau tahu cara gampang dan cepat buat pinjam saldo uang rupiah elektronik di…
This website uses cookies.