RADAR PANGANDARAN.COM – Jan-Carlo Simic mengenang momen bergabung dengan AC Milan dan mengaku tidak percaya saat ditelepon oleh Paolo Maldini.
Meskipun kini telah pindah ke Anderlecht, Simic mengungkapkan bahwa meninggalkan Milan bukanlah hal yang mudah baginya karena banyak kenangan indah yang dimilikinya di sana.
Ia bercerita tentang saat pertama kali bergabung dengan Milan pada usia 17 tahun, setelah menerima telepon dari legenda klub, Paolo Maldini.
“Meninggalkan Milan tidak mudah, saya tidak menyangkalnya. Ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Milanello, saya berusia 17 tahun,” kata Simic kepada Gazzetta.it, dikutip dari Tuttomercatoweb.
“Ketika Maldini menelepon saya, saya tidak percaya. Itu seperti mimpi, sebuah emosi yang luar biasa,” lanjutnya.
“Bayangkan seorang remaja berbicara di telepon dengan seorang legenda, di atas sepeda statis. Tapi saya tidak menyesal mengucapkan selamat tinggal. Di sini ada proyek untuk saya,” jelasnya.
Keputusan Simic untuk hengkang ke Anderlecht juga didorong oleh tawaran klub Belgia tersebut yang menjanjikan kesempatan bermain secara reguler, sesuatu yang sulit didapatkanya di Milan.
“Pada Januari 2024, antara Serie A dan liga luar negeri, puluhan klub mencari saya. Dan di musim panas juga begitu. Saya tidak akan menyebutkan nama, tetapi semuanya adalah klub-klub penting,” ujarnya.
“Namun, ketika saya melihat proyek Anderlecht, saya tidak ragu. Di sini, saya bermain di semua pertandingan dan menjadi salah satu pemain inti di tim muda. Semuanya dirancang untuk menjadikan saya lebih kuat,” tambahnya.