Sacchi juga berharap para pemain Milan memahami dan menghargai sejarah klub mereka, terutama karena mereka tidak diunggulkan saat menghadapi Madrid.
“Untuk membalikkan prediksi, saya berharap semua pemain memahami sejarah Milan, sejarah yang tercatat dalam buku-buku sepak bola,” ujarnya.
“Klub dengan gaya dan visinya datang sebelum tim, dan tim sebelum setiap individu. Semuanya dimulai dari sini,” tegasnya.
Di akhir wawancara, saat ditanya mengenai Rafael Leao, Sacchi menegaskan dirinya lebih memilih pemain yang dapat diandalkan daripada yang hanya memiliki kemampuan bagus.
Dia berharap pelatih saat ini, Paulo Fonseca, telah mengenal para pemainnya dengan baik untuk membangun tim yang solid.
“Saya selalu memperlakukan semua pemain dengan cara yang sama. Tentu saja, Van Basten adalah yang terkuat, tetapi saya tidak pernah berkompromi,” paparnya.
“Antara pemain berbakat dan yang dapat diandalkan, saya memilih yang kedua,” lanjutnya.
“Saya hanya berharap Fonseca telah mengenal para pemain yang dipilih di musim panas ini, tidak hanya dari segi teknis, tetapi juga mental. Tanpa keselarasan penuh, Anda tidak akan pernah memiliki tim yang berharga,” pungkasnya.