Dalam konteks Milan, Capello menyoroti perlunya kejelasan tentang siapa yang bertanggung jawab atas strategi transfer. Jika Ibrahimovic mengklaim bertanggung jawab, maka dia juga harus bertanggung jawab atas hasilnya.
“Ketika saya mengambil alih sebuah tim, saya melihat ke masa lalu, tetapi juga memasukkan ide-ide saya. Anda harus membuat anggur dari buah anggur yang Anda panen,” kata Capello.
“Sedangkan untuk Milan, mereka harus bertanya siapa yang bertanggung jawab atas strategi transfer. Jika Ibra mengatakan dia yang bertanggung jawab, maka dia juga harus bertanggung jawab atas hasilnya,” lanjutnya.
Capello juga mengkritik Milan karena tidak membangun kesuksesan setelah memenangkan Scudetto pada tahun 2022 lalu.
Ia menegaskan pentingnya mempertahankan fondasi tim yang sudah meraih Scudetto daripada menghancurkannya.
Capello melihat bahwa Milan merekrut banyak penyerang pendukung, tetapi tidak memiliki playmaker lini tengah yang mumpuni dan striker yang efektif di kotak penalti.
Menurut Capello, Milan tampak seperti 11 pemain yang tersebar di lapangan, bukan satu tim yang solid.
“Jika Anda menang, maka Anda harus membangun fondasi tersebut, bukan menghancurkannya,” ujar Capello.