Dia juga menganggap rekan setimnya sebagai saudara, karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama daripada dengan keluarga mereka.
Menurutnya, persatuan di antara rekan setim adalah kunci kesuksesan tim di masa depan.
“Rekan satu tim harus seperti saudara: kita berjuang bersama dan kita berbagi kegembiraan dan momen sulit dengan mereka,” tuturnya.
“Kita menghabiskan lebih banyak waktu bersama dibandingkan dengan keluarga kita dan ini memastikan bahwa ikatan yang mendalam terjalin; justru persatuan itulah yang memimpin sebuah tim menuju kemenangan, tahun demi tahun,” pungkasnya.