Total kerugian mencapai 176 juta euro, menjadikannya kerugian ketiga terbesar dalam sejarah Juventus, setelah musim 2021-22 (-239,3 juta euro) dan musim 2020-21 (-209,9 juta euro).
Meski hasil ini sangat negatif, ada beberapa harapan karena ada beberapa biaya yang dikeluarkan musim ini tidak akan masuk ke anggaran musim depan.
Selain itu, Juventus juga diperkirakan akan mendapatkan pendapatan dari Liga Champions, yang diperkirakan mencapai 65-70 juta euro.
Juventus juga telah melakukan pengurangan gaji pemain, meskipun relatif kecil. Mereka berharap tim Next Gen Juventus dapat berkontribusi menghasilkan keuntungan melalui penjualan pemain seperti Soulé, Huijsen, Iling Jr., dan Barrenechea.
Sejak 2017, Juventus telah menghabiskan hampir 900 juta euro, tetapi gagal mengulangi kesuksesan yang diraih dalam lima tahun sebelumnya, di era Antonio Conte dan awal era Massimiliano Allegri.
Fakta ini menunjukkan bahwa pengeluaran besar tidak selalu memberikan hasil yang lebih baik di lapangan.
Daftar Kerugian Juventus Sejak Musim 2017-18 hingga 2023-24:
2023-24: -176 juta euro (belum dikonfirmasi)
2022-23: -123 juta euro
2021-22: -239,3 juta euro(saat Ronaldo hengkang)
2020-21: -209,9 juta euro
2019-20: -89,7 juta euro
2018-19: -39,8 juta euro (saat Ronaldo bergabung)
2017-18: -19,2 juta euro
Total: -896,9 juta euro